Senin, 11 Juni 2012

Ayo Lina Semangat

Berbagai cobaan telah aku lalui, tuhan sedang menguji ketegaran hati ku saat ini, Bangkit dari keterpurukan yang saat ini menghantui hati dan pikiranku. mencoba keep smile walau hati menagis, yah ... Semoga aku bisa

Prinsipmu akan selalu aku ingat “tak ingin menyakiti dan disakiti”


Perjalanan ku cukup panjang, menemukan orang yang mecintai aku sangatlah mudah untukku, namun menemukan cinta sejati dan kesetiaan sangatlah sulit, cinta yang selama ini datang mengampiriku, aku sia-siakan. Disaat terjatuh dari keterpurukanku karna kesalahan ku sendiri, aku memnemukan kamu dengan singkat dan waktu yang tidak lama aku mengenalmu, awalnya hanya gurauan semata, namun seiring waktu berjalan timbul rasa sayang, entah itu hanya semata atau terus mengalir seiring waktu berjalan, samapi hari ini, detik ini, sayang itu masih tetap mengalir untukmu kasih, berbagai cobaan telah ku lalui untuk bisa bersamamu, namun sampai sekarang cinta itu tak kunjung aku dapatkan, Aku tak pernah mendengar jika kamu telah mempunyai seorang kekasih, selama enam bulan ku menantimu ditengah-tengah penantianku, aku menemukan seseorang yang mencintaiku aku pun mencoba untuk mengenalnya, dan lebih dekat dengannya. Namun apadaya hanya 2bulan hubungan itu berjalan dan akhirnya putus, itu karana aku masih mencintai kamu, andai kamu tau ... dan sampai akhirnya aku tau kamu sudah memiliki seorang kekasih, hatiku hancur, terluka, setega itukan hatimu,,,, melukai hati dan perasaan ini. Seandainya kamu mengatakan dari awal semua ini tidak akan seperti ini, setengah hati mencintaimu ternyata berujung luka, tidak pernah ada kejujuran dari hatimu, dan keberanian untuk mengungkapkan yang sebenarnya terjadi, prinsipmu “tidak ingin menyakiti dan disakiti “ luarbiasa ,,,. Kamu mengira dan kamu takut aku akan menyakitimu, tidak ..... aku tidak akan pernah melakukan hal itu kepadamu, seperti aku menyakiti orang lain dimasalalu ku, itu hanya masalalu, aku sudah berjanji tidak akan menyakiti siapapun jika aku telah brsamamu kelak. Namun, karena masalalu kamu berpikir seperti itu, baik!. Bisa atau tidak, akan aku coba. Melupakan semua yang telah terjadi, hanya butuh waktu untuk semua itu, mencoba bangkit dari keterpurukan apakah aku bisa? ... ini akan menjadi sebuah kenangan yang sangat-sangat pahit bila dikenang, ini akan menjadi duri dalam masalaluku. Hanya sakit yang ku rasakan saat ini, bukan kesedihan ataupun kebahagiaan. Untukmu, semoga kamu bahagia bersamanya saat ini, nanti dan selamanya.  



Kamis, 31 Mei 2012

Hidup Adalah Sebuah Pilihan

Hidup adalah Sebuah Pilihan dan Bukan Merupakan Sebuah Keharusan

Pilihan, hanya merupakan sebuah kata yang sangatlah biasa. Namun, sangat memiliki makna yang luar biasa. Sekali saja kita salah dalam mengambil sebuah pilihan, maka akan membawa dampak yang sangat besar untuk kehidupan kita nantinya.
Itulah hidup. Hidup adalah sebuah pilihan. Kenapa? Karena setiap hari, hidup kita dihadapkan dengan banyak pilihan. Mulai dari bangun tidur, kita sudah di hadang oleh pilihan untuk bangun atau tidak, untuk berbicara atau tidak, untuk sarapan atau tidak, dan masih banyak lagi pilihan2 yang harus kita hadapi setiap harinya.
Jika kita flashback, kita tahu bahwa dulu Adam dan Hawa sudah dihadapkan dengan sebuah pilihan, yaitu dengan memakan Buah Pengetahuan Baik dan Jahat atau tidak memakannya. Dan ternyata, mereka memilih untuk memakan buah itu.
Bisa saja Tuhan menghentikan mereka supaya tidak makan buah itu. Namun Tuhan membiarkan mereka menentukan pilihan mereka. Karena sejak awal Tuhan memang sudah memberikan kebebasan untuk memilih di dalam hidup kita.
Terkadang kita salah mengambil sebuah pilihan, sehingga malah membuat kita terjerumus akibat pilihan kita sendiri. Tuhan akan membiarkan kita jika kita salah memilih, karena sejak awal kita sudah diberi kebebasan untuk memilih oleh Tuhan. Namun, jika kita salah memilih, Tuhan tidak akan tinggal diam. Walaupun Tuhan membiarkan kita dengan pilihan kita yang salah. Namun Tuhan senantiasa selalu dan selalu mengingatkan kita akan pilihan yang benar. Supaya kita tidak salah memilih lagi.
Memang, sangat sulit kita mengetahui mana yang pilihan kita dan mana yang pilihan Tuhan. Namun jika kita sangat dekat dengan Tuhan, maka Tuhan akan menunjukkan sebuah pilihan yang benar kepada kita. Dan kita juga harus peka apa maunya Tuhan, atas pilihan hidup kita.

Pertemuan hari ini, dan esok


Pertemuan hari ini
manisnya bagai madu yang diteguk
segalanya indah
membalut hati resah untuk tenang
lupa pada kisah silam
yang pilunya bukan kepalang
Pertemuan hari ini
terasa madunya kian susut
entah ...
tertahankan ia pada hukum alam
menghakis sirna yang mendatang
kekal pada azali kejadian
Pertemuan hari esok
makin sukar untuk aku meramalkan
mungkin kemanisan itu akan hilang terus
tapi aku pasti
madu itu pasti akan kembali terisi
andai pertemuan dulu
diabadikan sebagai penentu hari ini dan esok.
Kau datang lagi..
Kala aku sendiri
kau datang lagi
menghamparkan duri-duri
menikam batin ini
dengan ganasnya
tiada rasa simpati
Aku tahu
kau telah berjanji
akan mengheretku bersamamu
selagi aku bernyawa
dan terus berjuang
menuju jalan yang telah disuratkan
Kau tak pernah puas
dengki dengan kejayaanku
benci dengan perlakuanku
malah kau campakan aku
agar aku terjatuh seperti dirimu
Usahlah dikau berselindung
aku tahu siapa engkau
dan siapa aku
Insan.............
bila kita mencermin diri,
adalah sebaliknya
seminit dengan mendalam
engkau menatap
engkau tanya satu soalan
kepada insan dicermin
untuk siapakah engkau
sememangnya.................
sukar........
hidup seribu insan
namun pasti ada suratan
pasrah akan menyahut
biarpun pahit namun
tetap akan ditelan
kerana hidup sukar
dimengertikan
ibarat mimpi dalam khayalan.
Seandainya
diri ini bisa berkata-kata ke seluruh dunia
juga adanya suara yang kuat bergema
akan kulontarkan satu kata
biar ia berserakkan di mana-mana
biar ia tertusuk di sanubari
remaja, dewasa, lelaki, wanita...
bahawa dunia ini kian hampir akan hujungnya
dunia ini sudah terlalu tua
dunia ini hanya menunggu masa
untuk binasa
hapuskanlah persengketaan
koyakkan segala kekejaman
lunturkan segala maksiat
segala kejahatan
bersihkan diri dengan air suci
agar ia tidak hitam lagi
seandainya itu yang bisa kulakukan
alangkah damainya diri ini
lantaran hati tidak tertanggung lagi
kesedihan, keperitan
melihat segala titik hitam
yang semakin membesar... terlalu besar
takutnya... jika kita dilaknati
takutnya... jika kita tidak dirahmati
takutnya... jika kita enggan diberkati
aduhai semua
cukuplah membalut diri dengan dosa
kita di akhir zaman kini
pantaskan kaki mencari sinar abadi
untuk kebahagiaan yang menanti
di syurgawi...

Hidup


Perjuangan abadi
Oleh semua yang bernafas
Yang merasai akan agungnya
Karya ciptaannya
Hidup
Menempuh pelbagai cabaran
Semata untuk mempastikan
Kita pejuang yang berjaya
Menempuh dan mengalami
Ertinya yang sebenar..
Hidup pelbagai
Definisi diberikan
Kepalsuan, kesusahan,
Kerakusan
Dan kebahagiaan
Namun satu yang dicari
Pengalaman yang tidak akan
Kembali..
Hidup
Akhirmu bukan dikubur
Namun bergantung kepada
Perjuanganmu
Nanti akan ditentukannya...
 

Jumat, 25 Mei 2012

For You

Maafkan Aku Sayang....

Maafkan cintaku
Kau datang di gelapnya suasana hatiku
Diantara noktah merah kemelut hidupku
Di ambang kehancuran cita cintaku

Maafkan aku kekasihku....
Tak bisa beri warna terindah dalam hati
Kesempurnaan harapan hidup ini
Hanya sebuah ketulusan hati
Hati ihklas untuk kau miliki

Maafkan...
Jika ini menyakitkan....
Penuh dengan penderitaan..
Syarat dengan pengorbanan....
Maafkan kasih
Maafkan aku sayang...

By Adelia Lintang Kirana

Ingin Rasanya

Ingin Rasanya ...

Mencintaimu lebih lama lagi.
Kenangan yang telah tercipta.
Tidaklah mudah dilupakan.
Yang telah memberikan kehangatan.

Kini kusadari kau telah pergi.
Memilih berkesudahan.
Ku hargai pilihanmu.
Meninggalkanku bukanlah suatu dosa.

Penyesalan pun sudah tak berarti.
Prahara cinta telah mengujiku.
Akhirnya menyerah jadi saksi.
Keyakinan kita untuk berpisah.

Ingin rasanya ...
Melepaskan beban ini.
Melepaskan kepergianmu.
Mengejar asa yang kau gapai.
ikhlaskan dengan do'aku menyertai.

'' Satu Pintaku Jangan Lupakan Aku "

By: Ressa Elia